Wednesday, December 21, 2016

Cara Cari Dollar Dari Iklan Blog

Sebagian besar blogger dan pemilik website pasti ingin menghasilkan uang dari website mereka. Namun, tidak jarang blogger merasa kesulitan karena pengajuan untuk bergabung di program periklanan tak kunjung diterima, misalnya Google Adsense. Memang ada jaringan periklanan yang langsung menerima publisher baru, tapi sayangnya potensinya kurang bagus karena earning dari program iklan tersebut terlalu kecil. Lalu bagaimana solusinya?
Sebenernya banyak program periklanan, disini saya mau berbagi 2 program periklanan.

1. Propeller

Sepintas Tentang PropellerAds

PropellerAds (Propellerads.com) didirikan di Inggris pada tahun 2011. Perusahaan ini menyajikan iklan online dengan sistem CPM (cost per million) kepada Publisher, serta sistem CPA (cost per action) dan CPL (cost per lead) bagi para Advertiser. Bagi sebagian publisher Indonesia, PropellerAds sudah cukup populer walaupun memang masih ada yang belum begitu familiar dengan jaringan periklanan online ini.



Saat ini PropellerAds hadir lebih dekat dengan memberikan layanan bagi Publisher dan Advertiser Indonesia di www.PropellerAds.com/Indonesia. Perusahaan ini menerima blog/ website dari berbagai topik, diantaranya; game, film, entertainment, software, hingga topik keuangan dan investasi. PropellerAds menawarkan media iklan untuk desktop, mobile, dan video. Dan kabar baiknya adalah, PropellerAds menawarkan solusi termudah untuk mendapatkan penghasilan online dari website Anda dengan syarat yang mudah.
Penghasilan dari iklan CPM PropellerAds relatif tinggi dengan fill rate hingga 100% untuk trafik international. PropellerAds juga punya teknologi optimasi iklan yang canggih sehingga kita tidak perlu repot menguji CPA. Untuk bergabung tidak ada trafik minimal, Anda pasti langsung diapprove dan bisa langsung memasang kode iklan di website Anda. Uniknya lagi, PropellerAds juga menawarkan program referral dimana Anda akan mendapatkan penghasilan sebesar 5% dari income referal Anda, seumur hidup!
Dengan mengusung nama On Click Ads, PropellerAds merupakan pemimpin pasar global untuk iklan PopUnder. Berbeda dengan program PPC (pay per click), dengan CPM yang tinggi PopUnder dari PropellerAds sangat berpotensi memberikan penghasilan yang lebih besar dari trafik website Anda, untuk bergabung langsung bisa klik PROPELLER  

2. Pop-Cash

Sepintas Tentang Pop-Cash

Terlebih dahulu saya ingin menjelaskan apa itu PopcashPopcash.net merupakan situs yang berbasis CPM dimana akan membayar setiap Member_nya atau Publisher_nya dari jumlah impresi trafik blog.

Dalam bermain marketing internet di Popcash bukan jumlah klik yang mempengaruhi jumlah pendapatan membernya, tetapi jumlah trafik atau pengunjung yang mampir setiap harinya. Jadi permainan iklan ini adalah semakin banyak/besar jumlah trafik yang berada dalam suatu blog maka penghasilan nya pun akan semakin besar.

Bentuk iklan yang ditawarkan oleh Popcash itu sendiri adalah iklan PopUp, dan hanya tampil satu kali setiap pengunjung baru yang datang ke blog kita. Seperti yang kita ketahui iklan PopUp ini tidak mengganggu dalam penggunaan Side bar pada widget blog, akan tetapi iklan akan muncul di halaman yang berbeda ketika pengunjung meng_klik suatu link yang berada pada blog/website kita, langsung saja daftar di Pop-Cash.net
»»  Baca Selengkapnya...

Thursday, December 15, 2016

Kata Majemuk



A.Pengertian Kata Majemuk


Kata majemuk adalah gabungan dua buah morfem dasar atau lebih yang mengandung satu pengertian baru. Kata majemuk tidak menonjolkan arti tiap kata. tetapi gabungan kata itu secara bersama-sama membentuk suatu makna atau arti baru.

1. Pembedaan Kata Majemuk Berdasarkan Cara Penulisannya
a. Kata Majemuk senyawa
Kata majemuk senyawa adalah kata majemuk yang cara penulisannya dirangkaikan. seolah-olah telah melebur menjadi satu kata baru
Misalnya: matahari. hulubalang. bumiputra

b.Kata majemuk tak-senyawa
Kata majemuk tak-senyawa adalah kata majemuk yang cara penulisan morfem -morfem dasarnya tetap terpisah. Misalnya: sapu tangan. kumis kucing. cerdik pandai

2. Pembedaan Kata Majemuk Berdasarkan Kelas Kala Pembentuknya
Berdasarkan kelas kata pembentuknya. kata majemuk dapat dibedakan atas:

a. Kata majemuk yang terdiri atas kata benda + kata benda
Misalnya: kapal udara. anak emas, sapu tangan

b. Kata majemuk yang terdiri atas kata benda + kata kerja
Misalnya: kapal terbang. anak pungut. meja makan

c. Kata majemuk yang terdiri atas kata benda + kata sifat
Misalnya: orang tua. rumah sakit. pejabat tinggi

d. Kata majemuk yang terdiri atas kata sifat + kata benda

Misalnya: panjang tangan. tinggi hati. keras kepala

e. Kata majemuk yang terdiri atas kata bilangan + kata benda
Misalnya: pancaindera. dwiwarna. sapta marga

f. Kata majemuk yang terdiri atas kata kerja + kata kerja
Misalnya: naik turun. keluar masuk. pulang pergi

g. Kata majemuk yang terdiri atas kata sifat + kata sifat
Misalnya: tua muda. cerdik pandai. besar kecil.


3. Pembedaan Kata Majemuk Berdasarkan Hubungan Kata Pembentuknya Ditinjau dari segi hubungannya.

    Kata majemuk dapat dibedakan atas:
    Kata majemuk yang morfem pertama nya merupakan awalan (prefiks). seperti: pra-sarana. prasejarah. tanadil
    Kata majemuk yang morfem pertamanya merupakan pangkal kata. seperti: rumah sakit. kapal udara. meja belajar
    Kata majemuk'yang morfem keduanya merupakan pangkal kata. seperti: maha-siswa, bumiputra. purbakala
    Kata majemuk yang morfem pertamanya mempunyai hubungan sederajat dengan morfem keduanya. seperti naik turun. besar kecil. pulang pergi, sanak saudar

B Contoh-contoh Kata Majemuk

1. Kalimat majemuk setara

Kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat tunggal dan tiap-tiap unsur-unsurnya mempunyai kedudukan setara.

Contoh:

a. Saya akan datang ke rumahmu sekarang atau nanti malam.

b. Dia sangat baik hati dan suka menolong.


2. Kalimat majemuk bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat memperlihatkan berbagai jenis hubungan semantis antara klausa yang membentuknya.

Contoh:

Saya mengerjakan pekerjaan itu sampai larut malam agar besok pagi dapat mengumpulkannya.


3. Kalimat majemuk campuran

Kalimat yang hubungan antara pola-pola kalimat itu ada yang sederajat dan ada yang bertingkat.

Contoh:

Setelah saya bangun tidur, saya mandi, berganti pakaian, sarapan, lalu berangkat ke sekolah.


C. Ciri-ciri Kata Majemuk

Ciri kata majemuk antara lain sebagai berikut:

a. Gabungan itu membentuk satu arti yang baru.

b. Gabungan itu dalam hubungannya ke luar membentuk satu pusat, yang menarik keterangan atas     kesatuan itu, bukan atas bagian-bagiannya.

c. Biasanya terdiri dari kata-kata dasar.

d. Frekuensi pemakaiannya tinggi.

e. Terutama kata-kata majemuk yang bersifat endosentris, terbentuk menurut hokum DM    (Diterangkan mendahului Menerangkan).
»»  Baca Selengkapnya...

Kata Imbuhan dalam Bahasa Indonesia


Udah lama gak nulis diblog, kali ini mau berbagi soal kata berimbuhan dalam bahasa Indonesia yang udah dibuat dalam bentuk makalah, yuk belajar berbahasa indonesia yang baik dan benar.


BAB I

PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang


 Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan, karena selain digunakan sebagai alat komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi secara tulisan, di zaman era globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi ini, masyarakat dituntut secara aktif untuk dapat mengawasi dan memahami infrormasi di segala aspek kehidupan sosial secara baik dan benar, sebagai bahan pendukung kelengkapan tersebut, bahasa berfungsi sebagai media penyampaian informasi secara baik dan tepat, dengan penyampaian berita atau materi secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat menggunakan media tersebut secara baik dan benar. Dalam memadukan satu kesepakatan dalam etika berbahasa, disinilah peran aturan baku tersebut di gunakan, dalam hal ini kita selaku warga Negara yang baik hendaknya selalu memperhatikan rambu-rambu ketata bahasaan Indonesia yang baik dan benar. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah sub. materi dalam ketata bahasaan Indonesia, yang memilik peran yang cukup besar dalam mengatur etika berbahasa secara tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut dapat di sampaikan dan di fahami secara komprehensif dan terarah. Dalam prakteknya diharapkan aturan tersebut dapat digunakan dalam keseharian Masyarakat sehingga proses penggunaan tata bahasa Indonesia dapat digunakan secara baik dan benar.

Acapkali sebuah kata dasar atau bentuk dasar perlu diberi imbuhan untuk dapat digunakan didalam perturutan. Imbuhan ini dapat mengubah makna, jenis dan fungsi sebuah kata dasar atau bentuk dasar menjadi kata lain, yang fungsinya berbeda dengan kata dasar atau bentuk dasarnya.

Imbuhan mana yang harus digunakan tergantung pada keperluan penggunaannya didalam pertuturan. Untuk keperluan pertuturan itu sering pula sebuah kata dasar atau bentuk dasar yang sudah diberi imbuhan dibubuhi pula dengan imbuhan lain.



Imbuhan yang ada dalam bahasa Indonesia adalah :

1. Akhiran : -kan, -i, –nya, -in, -at, -is, -isme, -man, -wan, -ah, -us,-wi.

2. Awalan : ber-, per-, me-, di-, ter-, ke-, se-, dan pe-

3. Sisipan : -el, -em, dan –er

4. Imbuhan gabung : ber-kan, ber-an, per-kan, per-I, me-kan, me-I,

    memper-, memper-kan, memper-I, di-kan, di-I, diper-, diper-kan, diper-

    I, ter-kan, ter-I, ke-an, se-nya, pe-an, per-an


1.2.  Rumusan Masalah

Rumusan Masalah yang kita dapatkan dari latar belakang masalah diatas adalah Bagaimana penjelasan Imbuhan-Imbuhan yang ada di dalam bahasa Indonesia ?


1.3.  Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui penjelasan mengenai Imbuhan-Imbuhan di dalam tantanan bahasa Indonesia.


1.4.  Manfaat Penulisan

Manfaat yang dapat kita ambil dari penulisan makalah ini adalah kita mengetahui bagaimana pengertian dari imbuhan-imbuhan tersebut, serta memahami akan konteks imbuhan tersebut dengan menggunakan contoh-contoh kalimat





  

BAB II

PEMBAHASAN


2.1. Pengertian Kata Imbuhan

Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan atau (afiksasi). Imbuhan atau afiksasi adalah morfem terikat yang digunakan dalam bentuk dasar untuk membentukan kata. Hasil dari proses pengimbuhan itu disebut kata berimbuhan atau kata turunan.


2.2.  Jenis-jenis Imbuhan

1. Akhiran -kan

Akhiran –kan tidak mempunyai variasi bentuk. Jadi untuk situasi dan kondisi mana pun bentuknya sama. Pengimbuhan dilakukan dengan cara merangkaikannya dibelakang kata yang diimbuhinya. Fungsi akhiran –kan adalah membentuk kata kerja transitif, yang dapat digunakan dalam kalimat perintah, kalimat pasif yang predikatnya berbentuk (aspek)+pelaku+kata kerja, dan subjek menjadi sasaran perbuatan dan pada keterangan tambahan pada subjek atau objek yang berbentuk yang+(aspek)+pelaku+kata kerja.

Pembentukan kata dengan akhiran –kan akan memberikan makna sebagai berikut :

a.       Untuk mendapatkan makna “sebabkan jadi” akhiran –kan harus diimbuhkan pada :

1) Kata sifat

Contoh : tenangkan dulu anak-anak itu! Tenangkan artinya “jadikan tenang”

2) Kata kerja yang menyatakan keadaan

Contoh : hubungan telepon telah mereka putuskan Putuskan artinya “jadikan putus”

3) Beberapa kata benda yang memiliki sifat khusus

Contoh : daerah itu harus kita hutankan kembali Hutankan artinya “jadikan hutan”

b.      Untuk mendapatkan makna “sebabkan jadi berada” akhiran –kan harus diibuhkan pada kata benda yang menyatakan tempat. Contoh : Pinggirkan dulu mobil itu! Pinggirkan artinya “jadikan berada dipinggir”

c.       Untuk mendapatkan makna “lakukan…” akhiran –kan harus diimbuhkan pada kata kerja yang menyatakan tindakan. Contoh : Lemparkan bola itu kesini! Lemparkan artinya “lakukan lempar akan bola”

d.      Untuk mendapatkan makna “lakukan untuk orang lain” akhiran -kan harus diimbuhkan pada kata kerja yang kata dasarnya sudah transitif. Contoh :Tolong ambilkan buku itu! Ambilkan artinya “ambil untuk orang lain”

e.       Untuk mendapatkan makna “bawa masuk ke…” akhiran –kan harus digunakan pada beberapa kata benda yang menyatakan ruang atau wadah. Contoh :Asramakan saja anak-anak itu. Asramakan artinya “masukkan ke asrama”

Catatan :

Akhiran –kan lazim digunakan bersama dengan awalan me- sehingga menjadi me-kan yang digunakan dalam kalimat aktif transitif atau juga dengan awalan di- sehingga menjadi di-kan yang digunakan dalam kalimat pasif transitif.


2. Akhiran –i

Akhiran –I tidak mempunyai variasi bentuk, jadi untuk kondisi dan situasi mana saja bentuknya sama saja. Pengimbuhannya dilakukan dengan cara merangkaikannya dibelakang kata yang diimbuhinya. Perlu diperhatikan kata-kata yang berakhir dengan fonem /i/ tidak dapat diberi akhiran –i.

Pembubuhan kata dengan akhiran –I ini akan memberikan makna antara lain yang menyatakan :

a.       Untuk mendapatkan makna berkali-kali akhiran –I harus diimbuhkan ada kata kerja yang menyatakan tindakan. Contoh : Pencuri itu mereka pukuli sampai babak belur. Pukuli artinya (pekerjaan) memukul dilakukan berkali-kali.

b.      Untuk mendapatkan makna “tempat” akhiran –I harus diimbuhkan pada kata kerja yang menyatakan tempat. Contoh : Jangan duduki kursi itu. Duduki artinya “duduk di kursi.

c.       Untuk mendapatkan makna “merasa sesuatu pada” akhiran –I harus diimbuhkan pada kata kerja yang menyatakan sikap batin. Contoh : Hormatilah gurumu! Hormati artinya “merasa hormat pada gurumu.

d.      Untuk mendapatkan makna “memberi atau membubuhi” akhiran –I harus diimbuhkan pada kata benda yang menyatakan benda yang dapat diberikan. Contoh : Tolong nasihati anak-anak itu! Nasihati artinya “memberi nasihat pada anak-anak itu.

e.       Untuk menanyakan makna “menjadi atau menganggap“ akhiran –I harus diimbuhkan pada beberapa kata benda tertentu yang dikenal dengan sifat khasnya. Contoh : Jangan kalian budaki anak itu! Budaki artinya “anggap sebagai budak”

f.       Untuk mendapatkan makna “sebabkan jadi” akhiran –I harus dibubuhkan pada kata sifat. Contoh : Lengkapi dulu syarat-syaratnya! Lengkapi artinya “jadikan lengkap pada”


Catatan :

Akhiran –I lazim digunakan bersama dengan awalan ME sehingga menjadi ME-I yaitu yang digunakan dalam kalimat aktif transitif atau juga dengan awalan DI- sehingga menjadi DI-I yaitu yang digunakan dalam kalimat pasif transitif.


3. Akhiran –AN

Akhiran –AN tidak mempunyai variasi bentuk. Jadi untuk situasi dan kondisi mana pun bentuknya tetap –AN. Pengimbuhannya dilakukan dengan cara merangkaikannya dibelakang kata yang diimbuhinya.

Fungsi akhiran –AN adalah membentuk kata benda. Sedangkan makna yang didapat sebagai hasil pengimbuhan dengan akhiran –AN itu antara lain :

a.       Untuk mendapatkan makna “hasil” akhiran –AN harus digunakan pada kata kerja tertentu. Contoh : Tulisan adik sudah bagus. Tulisan artinya “hasil dari pekerjaan menulis”

b.      Untuk mendapatkan makna “alat” akhiran –AN harus diimbuhkan pada beberapa kata kerja. Contoh : Keranjangnya ada tetapi pikulannya tidak ada. Pikulan artinya “alat untuk memikul.

c.       Untuk mendapatkan makna “benda atau hal yang dikenal pekerjaan” akhiran –AN harus diimbuhkan pada beberapa kata kerja. Contoh : Makanan ini lezat sekali Makanan artinya “sesuatu yang dimakan”

d.      Untuk mendapatkan makna “tempat” akhiran –AN harus diimbuhkan pada beberapa kata kerja. Contoh : Di tengah sawah itu ada kubangan kerbau. Kubangan artinya “tempat kerbau berkubang.

e.       Untuk mendapatkan makna “tiap-tiap” akhiran –AN harus digunakan pada kata benda yang menyaakan waktu atau satuan ukuran. Contoh : Majalah bulanan ini terbit di Jakarta. Bulanan artinya terbit tiap-tiap bulan.

f.       Untuk mendapatkan makna :mengandung banyak hal yang disebut kata dasarnya” akhiran –AN harus diimbuhkan pada kata benda tertentu. Contoh : Ayah sudah ubanan Ubanan artinya “banyak ubannya

g.      Untuk mendapatkan makna “himpunan bilangan atau jumlah” akhiran –AN harus digunakan pada kata bilangan. Contoh : Yang diundang banyak tetapi yang dating hanya belasan orang. Belasan artinya “himpunan yang jumlahnya sebelas sampai Sembilan belas”

h.      Untuk mendapatkan makna “bersifat yang disebut kata dasarnya” akhiran –AN harus digunakan pada beberapa kata sifat. Contoh : Dia tak mau membeli barang murahan Murahan artinya “harganya murah”.


4. Akhiran -NYA

Akhiran -NYA tidak mempunyai variasi bentuk. Jadi untuk situasi dan kondisi mana pun bentuknya tetap. Pengimbuhannya dilakukan dengan cara merangkaikannya dibelakang kata yang diimbuhkan. Dalam bahasa Indonesia perlu diperhatikan adanya dua macam –nya. Pertama : -nya sebagai ganti orang ketiga tunggal yangberlaku objek atau pemilik. Contoh : saya minta tolong kepadanya Kedua : -nya sebagai akhiran. Contoh : turunnya harga beras menggembirakan rakyat. Penggunaan akhiran –nya untuk mendapatkan fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut :

a.       Untuk membentuk kata benda akhiran –nya harus diimbuhkan pada beberapa kata kerja yang menyatakan keadaan atau kata sifat. Contoh : Tenggelamnya kapal Tampomas banyak menelan korban.

b.      Untuk memberi penekanan pada bagian kalimat akhiran –nya harus diimbuhkan pada kata benda. Contoh : Saya ingin mandi, airnya tidak ada.

c.       Untuk membentuk kata keterangan akhiran –nya harus diimbuhkan pada beberapa kata tertentu. Contoh : Agaknya dia tidak akan dating.



5. Imbuhan Gabung ber-kan

Imbuhan gabung ber-kan adalah awalan ber- dan akhiran -kan yang secara bersama-sama digunakan pada sebuah kata dasar. Pengimbuhannya dilakukan secara bertahap. Mula-mula diberi awalan ber- kemudian diberi akhiran -kan.

Fungsi imbuhan BER-kan adalah bentuk kata kerja intasitif yang dilengkapi dengan sebuah pelengkap sedangkan makna yang didapat sebagai hasil pengimbuhan itu adalah menyatakan menjadikan yang disebut pelenglkapnya sebagai yang disebut kata dasarnya.

Cntoh: pemuda-pemuda pada waktu itu berani melawan belanda wlaupun hanya bersenjatakan bamboo runcing.

Bersenjatakan artinya “menjadiakan bamboo runcing sebagai senjata”


6. Imbuhan gabung BER-AN

Yang dimaksud dengan gabungan ini adalah awalan BER akhiran AN yang digunakan secara bersama-sama pada sebuah kata dasar. Cara mengimbuhkannya dilakukan sekaligus. Umpanya pada kata dasar lari diimbuhkan imbuhan BER-AN sehingga menjadi kata berlarian.

Dalam hal ini perlu diingat ada kata-kata yang berimbuhan BER-AN tetapi pengimbuhannya dilakukan tidak sekaligus melainkan bertahap. Umpamanya pada kata atur, mula-mula diimbuhkan akhiran an sehingga menjadi aturan, kemudian diimbuhkan pula awalan BER sehingga menjadi beraturan.

Fungsi imbuhan gabung BER-AN adalah membentuk kata kerja intransitive, sedangkan makna yang diperoleh sebagai proses pengimbuhannya adalah:

- Banyak serta tidak teratur

- Saling atau tidak berbalasan

- Saling berada di

Aturan pengimbuhan dengan imbuha BER-AN adalah sebagai berikut

1)      Untuk mendapatkan makna “ banyak serta tidak teratur” imbuhan BER-AN harus diimbuhkan pada kata kerja yang menyatakan gerak. Contoh: mereka berlarian kesana –sini untuk menyelamaykan diri Berlarian artinya “banyak yang berlari dan larinya tidak teratur”

2)      Untuk mendapatkan makna “saling atau berbalasan” imbuhan gabungan BER-AN harus diimbuhkan pada kata kerja tertentu. Contoh: kedua jalan itu berpotongan dibalik bukit itu, Berpotongan artinya “ saling memotong”

3)      Untuk mendapatkan makna “ saling berada di” imbuhan gabungan BER-AN harus diimbuhkan pada beberapa kata kerja yang menyatakan letak atau jarak. Contoh: kami duduk bersebelahan didalam kereta pai itu. Bersebelahan artinya “saling berada disebelahnya.


7. Awalan PER

Awalan PER mempunyai tiga macam bentuk, yaitu PER, PE, dan PELPER digunakan pada kata-kata yang tidak dimulai dengan konsonan r, seperti: peristri, percepat, dan perketat.PE digunakan pada kata-kata yang dimulai dengan konsonan r, seperti peringan dan perendah.PEl digunakan pada kata ajar, menjadi pelajar. Tidak ada contoh lain.Fungsi awalan PER adalah membentuk kata kerja perintah, yang dapat digunakan dalam

a) Kalimat perintah

Contoh: persingkat saja acaranya!Pensempit dulu masalahnya!

b) Kalimat yang predikatnya berbentuk : (aspek)+pelaku+kata kerja.

Contoh: penjagaan akan saya perketet nentimalam

c) Keterangan tambahan pada subjek atau objek yang berbentuk: yang+ aspek+pelaku+kata kerja.

Contoh: saluran yang telah kami perdalam telah dangkal lagi.

Adapun aturan pengimbuhan dengan awalan PER- antara lain menyatakan

- Jadikan lebih

- Anggap sebagai

- Bagi

1)      Untuk mendapatkan makna “jadikan lebih” awalan PER- harus diimbuhkan pada kata sifat. Contoh: pertegas aturannya! Pertegas artinya “jadikan tegas”Untuk mendapatkan makna “jadikan atau anggap sebagai” awalan PER- harus diimbuhkan pada beberapa kata benda, yang dikenal dengan sifatnya. Contoh: jangan kalian perbudak anak-anak itu Perbudak artinya “jadikan atau anggap sebagai budak”

2)      Untuk mendapatkan makna “jadikan atau bagi” awalan PER- harus diimbuhkan pada beberapa kata bilangan.

Contoh: uang sebanyak ini kita perdua saja Perdua artinya “jadikan dua”


8. Imbuhan Gabung PER-kan

Imbuhan Gabung PER-kanadalah awalan PER dan akhiraan KAN yang digunalkan secara bersama-sama pada sebuah klata dasar. Pengimbuhan dilakukan secara serentak.

Imbuhan gabung PER-kan berfungsi membentuk kata kerja yang digunakan:

a) Dalam kalimat predikatnya berpola aspek + pelaku + kata kerja.

Contoh: masalah itu akan kita berdebatkan lagi minggu depan

b) Sebagai keterangan tambahan pada subjek atau objek yang berpola: yang + aspek + pelaku + kata kerja.

Contoh: tarian yang sudah mereka pertunjukan akan di ulangoi lagi.

c) Dalam kalimat perintah

Contoh: persiapkan dulu bahan-bahannya


1)      Untuk mendapatkan makna “jadikan bahan” imnbuhan gabungan PER-kan harus diimbuhkan pada kata kerja tertentu

Contoh: jangan perdebatkan lagi masalah itu!

Perdebatkan artinya “jadikan bahan p[erdebatan”

2)      Untuk mendapatkan makana “jadikan supaya” imbuhangabungan PER-kan harus diimbuhkan pada beberapa kata sifat tertentu

Contoh: bahan-bahannya akan segera kami persiapkan

Persiapkan artinya “jadilkan supaya siap”

3)      Untuk mendapatkan makna lakukan imbuhan gabung PER-kan harus diimbuhkan pada beberapa kata kerja tertentu

Contoh: pertahankan benteg ini sekuat tenaga kalian

Pertahankan artinya “lakukan pertahanan”

4) Untuk mendapatkan makna “jadikan me” imbuhan gabung per-kan harus diimbuhkan pada beberapa kata kerja tertentu

Contoh: nanti akan kami perlihatkan kepadamu

Perlihatkan artinya “jadikan orang lain melihat”

5) Untuk mendapatkan makana “jadikan ber” imbuhan gabung per-kan harus diimbuhkan pada kata kerja tertentu

Contoh: akan kita perhubungkan daerah-daerah itu dengan jalan-jalan baru Perhubungkan artinya “jadikan berhubungan”


9. Imbuhan gabung PER-I

imbuhan ini dilakukan bersama-sama pada sebuah kata dasar pengimbuhannya dilakukan secara serentak.

Mana yang didapat sebagai hasil pengimbuhan dengan imbuhan per-i antara lain lakukan supaya jadi dan lakukan yang disebut kata dasarnya pada objeknya.

a) Untuk mendapatkan makana “supaya jadi” imbuhan gabung per-i harus diimbuhkan pada kata sifat tertentu

Contoh: mereka kami perlengkapi dengan alat-alat pertanian

Perlengkapi artinya “lakukan supaya lengkap”

b) Untuk mendapatkan makana “lakukan yang disebut kata dasarnya pada objeknya” imbuhan gabung per-i harus diimbuhkan pada kata kerja tertentu

Contoh: jangan kamu perturuti terus permintaannya Perturuti artinya “lakukan agar permintaanya terturuti”


10. Awalan ME

Awlan ME adalah imbuhan yang produktif, pengimbuhannya dilakukan dengan cara merangkaikannya dimuka kata yang diimbuhinya. Awlan ME mempunyai enam macam bentuk yaitu: me, mem, men, meny, meng, dan menge.

1). Me- digunakan pada kata-kata yang mulai dengan konsonan r, l, w. dan y; serta konsonan sengau m, n, ny, dan ng. umpamanya terdapat pada kata-kata.

- merasa (me + rasa)

- melihat (me + lihat)

- mewarisi (me + warisi)

- meyakinkan (me + yakinkan)

- memerah (me + merah)

- menanti (me + nanti)

- menyanyi (me + nyanyi)

- menganga (me + nganga)


2). Mem- digunakan pada kata-kata yang dimulai dengan konsonan b, p, f, dan v. umpamanya seperti terdapat dalam kata-kata:

- membawa (mem + bawa)

- memilih (mem + pilih)

- memfitnah (mem + fitnah)

- memvonis (mem + vonis)

3). Men- digunakan dengan kata-kata yang dimulai dengan konsonan d dan t. konsonan d tetap diwujudkan; sedangkan konsonan t tidak diwujudkan, melainkan disenyawakan dengan bunyi asal dari awalan itu. Contohnya seperti terdapat dalam kata-kata berikut:

- mendengar (me + dengar)

- menarik (me + tarik)

4). Meny- digunakan pada kata- kata yang dimulai dengan konsonan s; dan konsonan s itu tidak diwujudkan, melainkan disenyawkan dengan bunyi asal dari awalan itu. Contoh:

- menyingkir (me + singkir)

- menyingkat (me + singkat)

5). Meng- digunakan pada kata- kata yang mulai dengan konsonan k, g, h, dank kh; serta vocal a, I, u, e, dan o. konsonan k tidak diwujudkan, tetapidisenyawakan dengan bunyi asal dari awalan itu.sedangkan konsonan lainnya tetap diwuudkan. Contohnya seperti :

- mengirim (me + kirim)

- menggali (me + gali)

- menghitung (me + hitung)

- mengkhayal (me + khayal)

- mengambil (me + ambil)

- mengiris (me + iris)

- mengutus (me + utus)

- mengekor (me + ekor)

- mengolah (me + olah)


6). Menge- digunakan pada kata- kata yang hanya bersuku satu. Contohnya seperti:

- mengetik (me + tik)

- mengebom (me + bom)


Fungsi awalan Me- adalah membentuk kata kerja aktif transitif dan intransitif. Sedangkan makna yang didapat sebagai proses pengimbuhannya antara lain menyatakan: melakukan, bekerja dengan alat, membuat barang, bekerja dengan bahan, memakan meminum menghisap, menuju arah, mengeluarkan, menjadi, menjadikan lebih, menjadi atau berlaku seperti, menjadikan menganggap atau memberlakukan seperti, dan memperingati.

Adapun aturan dengan menggunakan dengan menggunakan imbuhan Me-nini adalah:

a). untuk mendapatkan makna “melakukan perbuatan yang disebutkan dasarnya” awaln Me- harus diimbuhkan pada kata dasar kata kerja.

Contoh: ayah membaca Koran. Membaca artinya “melakukan pekerjaan baca”

b). Untuk mendapatkan makna “bekerja dengan alat yang disebutkan kata dasarnya” awalan me- harus diimbuhkan dengan kata benda yang menyatakan alat atau perkakas.

Contoh: siapa yang sedang menggergaji itu? Menggergaji artinya “bekerja dengan alat gergaji”

c). untuk mendapatkan makna “membuat baraang yang disebut kata dasarnya” awalan me- harus diimbuhkan pada kata benda yang menyatakan hasil olahan atau kerajinan.

Contoh: adik menggambar dengan spidol.

Menggambar artinya “membuat gambar”

d). untuk mendapatkan makna “bekerja dengan bahan yang disebut kata dasarnya” awalan ME- harus diimbuhkan pada kata benda yang menyatakan bahan.

Contoh: siapa yang mengecat rumah ini?

Mengecat artinya “bekerja dengan cat sebagai dasarnya”

e). untuk mendapatkan makna “mamakan, meminum, dan menghisap” awaln me harus diimbuhkan pada kata benda yang menyatakan makanan atau minuman.


11. imbuhan me- -kan

Yang dimaksud dengan imbuhan me- -kan adalah awalan me- dan akhiran –kan yang digunakan secara bersama-sama pada sebuah kata dasar atau sebuah bentuk dasar. Pengimbuhannya dilakukan secara bertahap, mula-mula pada sebuah kata dasar atau sebuah bentuk dasar diimbuhkan akhiran –kan. Setelah itu diimbuhkan awalam me-. Contohnya pada kata dasar baca mula-mula diimbuhkan akhiran –kan sehingga menjadi bacakan. Setelah itu diimbuhkan awalam me- sehingga menjadi membacakan.

Fungsi imbuhan gabung me- -kan adalah membentuk kata kerja aktif transitif. Sedangkan makna yang didapat sebagai hasil pengimbuhannya, antara lain menyatakan:

1) Menyebabkan jadi yang disebut kata dasarnya

2) Melakukuan sesuatu untuk orang lain

3) Menjadikan berada di…

4) Melakukan yang disebut bentuk dasar

5) Melakukan yang disebut kata dasarnya akan


1. untuk mendapatkan makna yang “menyebabkan jadi yang disebut kata dasarnya” imbuhan gabung me- -kan harus diimbuhkan pada:

a. kata sifat

contohnya:  Pemerintah akan melebarkan jalan didepan sekolah kami. Melebarkan artinya ‘membuat jadi lebar’

b. kata kerja yang menyatakan keadaan

contohnya: Kapal perang Inggris dengan mudah menenggelamkan kapal perang Argentina itu.

Menenggelamkan artinya ‘membuat jadi tenggelam’

c. kata benda yang mempunyai ciri khas

contohnya: Kami akan membukukan hasil seminar itu.

Membukukan artinya ‘menjadikan buku’

d. kata keterangan yang menyatakan derajat

contohnya: Kami berhasil menyamakan kedudukan kami.

Menyamakan artinya ‘menjadikan sama’

Untuk mendapatkan makna ‘menyebabkan atau membuat jadi’ imbuhan gabung me- -kan dapat juga diimbuhkan pada:

1. kata kerja keadaan yang berbentuk kata jadian

contoh:\ Gubernur akan menyeragamkan pakaian semua sopir taksi.

Menyeragamkan artinya ‘membuat jadi seragam’

2. kata kerja keadaan atau kata sifat yang berbentung gabungan kata

contoh: Pemerintah bertekad untuk melipatgandakan produksi pangan.

Melipatgandakan artinya ‘membuat jadi berlipat ganda’

2. Untuk mendapatkan makna “melakukan untuk orang lain” imbuhan gabung me- -kan harus diimbuhkan pada kata kerja yang sudah transitif .

Contoh: Saya membelikan rokok untuk ayah.

Membelikan artinya ‘membeli untuk (ayah)

3. Untuk mendapatkan makna “menjadikan berada di…”, imbuhan gabung me- -kan harus diimbuhkan pada kata dasar yang menyatakan lokasi, wadah, atau ruang.

Contoh: Pilot mendaratkan pesawatnya dengan baik.

Mendaratkan artinya ‘menyebabkan jadi berada di darat’

4. Untuk mendapatkan makna “melakukan yang disebutkan bentuk dasarnya” imbuhan gabung me- -kan harus diimbuhkan pada kata kerja yang menyatakan tindakan.

Contoh:

Jangan mengharapkan bantuan lagi.

Mengharapkan artinya ‘mengharap akan (bantuan-nya)


12. Imbuhan gabung me- - i

Yang dimaksud dengan imbuhan gabung me- -i adalah awalan me- dan akhiran –i yang digunakan bersama-sama pada sebuah kata dasar atau sebuah bentuk dasar. Pengimbuhannya dilakukan secara bertahap. Mula-mula pada sebuah kata dasar atau sebuah bentuk dasar diimbuhkan akhiran –i setelah itu diimbuhkan awalam me-. Contohnya pada kata dasar tanam diimbuhkan akhiran –i sehingga menjadi Tanami. Setelah itu diimbuhkan pula awalan me- sehingga menjadi menanami. fungsi imbuhan gabung me- -i adalah membentuk kata kerja transitif aktif. Sedangkan makna yang didapat sebagai hasil pengimbuhan, antara lain menyatakan:

1. membuat jadi yang disebut kata dasarnya pada

2. memberi atau membubuhi pada

3. melakukan pada

4. melakukan berulang-ulang

5. merasa pada

1) untuk mendapatkan makna ‘membuat jadi yang yang disebut kata dasar pada objeknya’ imbuhan gabung me- -i harus digunakan pada kata sifat.

Contoh:

Bulan menerangi bumi. Menerangi artinya ‘membuat jadi terang pada (bumi)’.

2) Untuk mendapatkan makna ‘memberi atau membubuhi yang disebut kata dasarnya pada objeknya’ imbuhan gabung me- -i harus diimbuhkan pada kata benda yang menyatakan zat, atau bahan.

Contoh:Siapa yang menggarami laut?

Menggarami artinya ‘memberi atau membubuhi garam pada (laut).

3) Untuk mendapatkan makna ‘melakukan atau berbuat sesuatu pada atau di’imbuhan gabung me- -i harus diimbuhkan pada kata kerja tertentu.

Contoh:Mereka menanami halaman rumahnya dengan berbagai tanaman hias.

Menanami artinya ‘melakukan pekerjaan tanam di(halaman rumah).

4) Untuk mendapatkan makna ‘melakukan berulang-ulang’ imbuhan gabung me- -i harus diimbuhkan pada kata kerja yang menyatakan tindakan.

Contoh:Mereka memukuli pencuri itu sampai babak belur.

Memukuli artinya ‘berilang kali memukul’

5) Untuk mendapatkan makna ‘merasa sesuatu pada’ imbuhan gabung me- -i harus diimbuhkan pada kata kerja yang menyatakan emosi atau sikap batin.

Contoh:Kami tidak menyukai sikap anak itu.

Menyukai artinya ‘merasa tidak suka pada (sikap anak itu)’..


13 Awalan di-

awalan di- tidak mempunyai variasi bentuk. Bentuknya untuk posisi dan kondisi mana pun sama saja. Hanya perlu diperhatikan adanya di- sebagai awalan dan di- sebagai kata depan.

di- sebagai awalan dilafalkan dan dituliskan serangkai dengan kata yang diimbuhinya. Sedangkan di- sebagai kata depan dilafalkan dan dituliskan terpisah dari kata yang mengikutinya.

Contoh: Dia ditangkap polisi.(di- sebuah awalan)

Adik belajar di perpustakaan.(di- sebuah kata depan)

Fungsi awalan di- adalah membentuk kata kerja pasif. Maka makna yang didapat sebagai hasil pengimbuhannya merupakan kebalikan dari makna kata kerja aktif transitif, yakni kata kerja berawalan me- yang transitif.

Contoh: Kata kerja transitif kata kerja pasif Berawalan me- berawalan di-

- membaca - dibaca

- menulis - ditulis


26. Sisipan –EL, -EM, dan –ER

Sisipan ini tidak mempunyai variasi bentuk, dan ketiganya merupakan imbuhan yang tidak produktif. Artinya tidak digunakan lagi untuk membentuk kata-kata baru.

Pengimbuhannya dilakukan dengan cara menyisipkan diantara konsonandan volal suku pertama pada sebuah kata dasar.

Contoh : -EL + tapak – telapak, -ER + gigi – gerigi, -EM + tali – temali.

Arti yang yang dikandung oleh ketiga sisipan itu adalah:

1. Menyatakan banyak dan bermacam- macam.

2. Menyatakan intensitas.

3. Menyatakan yang melakukan yang disebut kata dasar.

a). Untuk mendapatkan makna “bermacam-macam” sisipan ini harus diimbuhkan pada kata benda tertentu, contohnya yaitu: temali, gerigi, dsb.

b). Untuk mendapatkan makna “intensitas” sisipan ini harus diimbuhkan pada kata benda tertentu, contohnya seperti: gemetar, gemuruh, dll.

c). Untuk mendapatkan makna “yang melakukan” sisipan ini harus diimbuhkan pada kata kerja tertentu, contohnya seperti: pelatuk, telapak, dan telunjuk.

Karena sisipan ini tidak produktif lagi, maka penggunaanya terbatas pada contoh yang sudah ada saja.







BAB III

PENUTUP

3.1.  Kesimpulan


Pada dasarnya masyarakat kita telah memahami penggunaan kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar, akan tetapi dalam pelaksanaannya seringkali masyarakat dihadapkan pada situasi dan kondisi berbahasa yang tidak mendukung, maksudnya ialah masyarakat masih enggan untuk mengikuti kaidah tata bahasa Indnesia yang baik dan benar dalam komunikasinya sehari-hari.


Imbuhan yang ada dalam bahasa Indonesia adalah :

1. Akhiran : -kan, -i, –nya, -in, -at, -is, -isme, -man, -wan, -ah, -us,-wi.

2. Awalan : ber-, per-, me-, di-, ter-, ke-, se-, dan pe-

3. Sisipan : -el, -em, dan –er

4. Imbuhan gabung : ber-kan, ber-an, per-kan, per-I, me-kan, me-I,

    memper-, memper-kan, memper-I, di-kan, di-I, diper-, diper-kan, diper-

    I, ter-kan, ter-I, ke-an, se-nya, pe-an, per-an.


3.1.  Saran

            Sebaiknya harus lebih mendalami lagi mengenai imbuhan-imbuhan dan disertakan contoh-contoh yang lebih banyak lagi agar proses belajar imbuhan ini berlangsung efektif dan efesien.


DAFTAR PUSTAKA


Chaer,Abdul. 1998. Tata bahasa praktis bahasa Indonesia, Rineka cipta, Jakarta


Anton M. mulyono, Departemen kebudayaan, Tata bahasa baku bahasa indosesia, Perumbalai pustaka, 1992 Jakarta.


Kusno budi santoso, Problematika bahasa Indonesia sebuah analisis praktis bahasa baku, Rineka cipta, Jakarta: 1990


Masnur Muslich, Problematika bahasa indomesia, Bumi aksara, Jakarta: 1990.


Sugono Dendi, Bahasa Indonesia dengan benar, PT. Priastu, Jakarta: 1991


Haryatmo sri, Buku panduan mata kuliah bahasa Indonesia. Universitas Negri Yogyakarta : 2009.
»»  Baca Selengkapnya...

Friday, March 4, 2016

JENIS-JENIS GERGAJI



TINJAUN TENTANG GERGAJI

Gergaji adalah perkakas berupa besi tipis bergigi tajam yang digunakan untuk memotong atau pembelah kayu atau benda lainnya. Ada banyak jenis gergaji. Beberapa merupakan peralatan tangan yang bekerja dengan kekuatan otot, namun ada juga gergaji mesin yang digerakkan dengan motor seperti yang biasa digunakan menggergaji pohon.

Aneka jenis gergaji untuk beragam fungsi Gergaji memiliki beragam jenis dan fungsi, ada yang khusus memotong kayu, tripleks, besi, atau pipa. Salah memilih jenis gergaji, bisa membuat potongan jelek, macet, bahkan mata gergaji cepat tumpul dan patah.

Tampilan gergaji pemotong kayu umumnya besar dengan mata gergaji kasar dan jarak antarmata gergaji renggang. Sementara, gergaji pemotong besi memiliki mata gergaji lebih halus dengan jarak antarmata gergaji lebih rapat.

Sebelum memasang gergaji lingkaran atau ketika membeli gergaji lingkaran untuk cadangan mesin anda sangat penting diketahui bahwa terdapat berbagai jenis bilah gergaji yang telah didesain sesuai dengan fungsi dan tujuan masing-masing. Ada yang didesain khusus hanya untuk membelah kayu, ada yang didesain khusus untukmemotong dan ada pula yang difungsikan untuk fungsi 'kombinasi' dalam arti baikuntuk membelah dan memotong.Dengan cara ini kita bisa mendapatkan jenis bilah gergaji yang tepat dan sesuai dengan anggaran yang kita miliki. Dan perbedaan yang bisa kita lihat dari masing masing fungsi tersebut adalah berdasarkan jumlah gigi gergaji, lubang tatal,konfigurasi gigi gergaji dan sudut gigi gergaji.


1. Jumlah Gigi Gergaji

Untuk memotong kayu biasanya dibutuhkan bilah gergaji dengan jumlah gigi lebih banyak agar mendapatkan hasil potongan yang halus dan rapih. Dengan jumlah gigi lebih banyak berarti 'kerja' setiap gigi gergaji menjadi lebih ringan dan lebih sedikit dan permukaan pada kayu yang dipotong tidak terdapat serpihan-serpihan kecil yang kasar.Bilah Gergaji potong biasanya memiliki gigi antara 60-80 buah yang mampu menghasilkan potongan yang sangat halus. Bahkan apabila menggunakan jenis material baja yang paling berkualitas, hasil potongan bias terlihat halus mengkilap. Bilah gergaji belah memiliki jumlah gigi lebih sedikit, sekitar minimal 24 gigi akan tetapi mampu menghasilkan kecepatan dorong yang tinggi pada waktu membelah. Gergaji belah membutuhkan sedikit tenaga untuk 'mencabik' kayu.


2. Lubang Tatal


Rongga ini terdapat pada setiap jumlah tertentu gigi gergaji sesuai fungsinya sebagai ruang untuk serbuk gergaji. Gergaji belah membutuhkan ruang lebih besar dan lebih banyak karena kecepatan dorong pada mesin gergaji belah atau ripsaw sehingga banyak sekali tatal atau serbuk yang harus ditampung. Pada bilah gergaji kombinasi, lubang tatal terdapat dua ukuran sedemikian rupa sehingga pada saat salah satu fungsinya digunakan akan berfungsi dengan maksimal.


3. Konfigurasi Gigi

Bentuk gigi gergaji dan bagaimana gigi-gigi tersebut terpasang juga mempengaruhi kualitas pemotongan/pembelahan. Apakah gigi-gigi tersebut terpasang miring atau berselingan sangat berhubungan erat dengan bagaimana bilah gergaji melakukan tugasnya.
Flat Top (FT)

Digunakan untuk membelah kayu keras maupun kayu lunak. Dengan desain gigi tersebut sangat efektif untuk 'menyayat' serat kayu pada saat pembelahan kayu searaha serat.
Alternate Top Bevel (ATB)

Gigi gergaji disusun secara berselang-seling dan memiliki sudut runcing pada bagian sisinya untuk memotong serat dahulu setelah kemudian membersihkan bagian tengah garis potongnya. Gigi ATB biasanya digunakan untuk gergaji potong.
Combination Tooth (Comb)

Susunan gigi seperti ini biasanya untuk bilah gergaji yang berfungsi untuk mesin kombinasi, belah dan potong. Konfigurasi yang umum adalah pada setiap 5 gigi gergaji memiliki komposisi 4 : 1 yaitu empat gigi FT dan satu gigi ATB. Oleh karena itu pula biasanya gergaji dengan konfigurasi Comb memiliki lubang tatal yang lebar.
Triple Chip Grind (TCG)

Konfigurasi gigi seperti ini digunakan khusus untuk memotong material seperti multipleks, MDF dan plastik. Posisi gigi yang berbentuk 'trapesium' sedikit lebih tinggi daripada gigi yang flat (FT).
High Alternate Top Bevel (HiATB)

Desain gigi gergaji seperti ini mampu menghasilkan bidang potongan yang sangat halus dan mengkilap. Dengan bentuk penampang gigi gergajinya yang miring/trapesium juga bisa untuk memotong bahan keras seperti lembaran melamin (kita mengenalnya sebagai formika, walaupun sebenarnya ini adalah sebuah merek terkenal untuk bahan buatan tersebut).




Contoh bentuk gigi gergaji



4. Sudut Gigi Gergaji

Yang dimaksud dengan sudut gigi adalah sudut antara garis ujung gigi ke arah pusat lingkaran gergaji dengan garis yang searah dengan permukaan gigi dari ujung gigi hingga pangkal gigi gergaji. Sudut tersebut biasanya dibuat antara 5-20°. Apabila lebih besar sudut lebih kuat pula tenaga untuk memotong serat kayu. Namun juga perlu diperhatikan kehalusan hasil pemotongan.

Contoh gambar
Beragam Jenis Gergaji

Description: http://blog.rumah.com/wp-content/uploads/2013/03/jenis-gergaji-300x175.jpg

Gergaji memiliki beragam jenis dan fungsi, ada yang khusus memotong kayu, tripleks, besi, atau pipa. Salah memilih jenis gergaji, bisa membuat potongan jelek, macet, bahkan mata gergaji cepat tumpul dan patah.

Tampilan gergaji pemotong kayu umumnya besar dengan mata gergaji kasar dan jarak antarmata gergaji renggang. Sementara, gergaji pemotong besi memiliki mata gergaji lebih halus dengan jarak antarmata gergaji lebih rapat.
Berikut ini tips memilih dan merawat gergaji:


Coping Saw


Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/a8/Coping_saw_(PSF).jpg

Jenis gergaji coping saw dapat digunakan untuk memotong bentuk-bentuk rumit pada bagian yang sempit pada tripleks dan papan. Tampilan gergaji seperti huruf ‘U’ mempermudah dalam memotong dalam lengkungan atau lekukan. Mata gergaji coping saw kecil, tipis, dan tajam, serta dapat diganti jika sudah tumpul atau patah.


Handsaw


Description: http://timoelliott.com/blog/WindowsLiveWriter/WhyWill2009beaGreatYearforBusinessIntell_BC86/bigstockphoto_Hand-Saw_1077160_2.jpg

Gergaji pemotong dan pembelah balok kayu disebut handsaw atau ripsaw. Mata gergaji kayu ini terlihat besar seperti pahat yang berfungsi mengikis serat kayu. Gergaji kayu ini dirancang untuk memotong kayu dengan jalur urat searah. Mata gergajinya tidak dapat diganti. Jika tumpul, harus diasah dengan kikir khusus.



Crosscut Saw


Description: http://www.fine-tools.com/timber303021a.jpg

Jenis crosscut saw digunakan untuk memotong kayu secara melintang. Gergaji ini mempunyai gigi penyeimbang yang lebih kecil. Untuk berbagai pekerjaan, para tukang biasanya menggunakan crosscut nomor delapan.



Backsaw


Description: http://www.forasia.cn/image-upload/201346110334.jpg

Gergaji jenis backsaw yang berukuran kecil sangat tepat jika dipakai untuk membuat potongan diagonal, seperti membuat sambungan bingkai foto atau lemari.


Keyhole Saw


Description: http://www.leevalley.com/US/images/item/Woodworking/Saws/60t2235s05.jpg

Keyhole saw berukuran kecil dan didesain khusus untuk memotong di bagian-bagian yang sempit.



Hacksaw


Description: http://cfnewsads.thomasnet.com/images/large/024/24713.jpgDescription: http://www.stanleyindia.in/mech_specialty/cutting/images/hacksaw_mini_big.jpg

Hacksaw adalah gergaji khusus pemotong logam yang dapat dipakai memotong plastik atau pipa keras. Mata gergajinya halus dan jarak mata gergajinya pun rapat. Bahannya terbuat dari besi baja dan carbon steel. Jika mata gergaji telah tumpul harus diganti.


Memotong Kayu


Jenis gergaji yang terbaik adalah gergaji potong yang memiliki mata gergaji tegak. Posisi ini disesuaikan dengan arah serat. Mata gergaji yang tegak lebih kuat untuk memotong serat dan akan terasa lebih ringan pada waktu memotong.

Letakkan benda kerja di atas media yang stabil, lebih baik apabila bagian sisi lebar dibatasi dengan pembatas yang tidak mudah bergerak. Pada garis potong sesuai ukuran yang diinginkan letakkan ujung kuku ibu jari berbatasan langsung dengan gergaji.
Selalu gerakkan gergaji ke arah belakang untuk membuat alur gergaji. Untuk hasil terbaik sebaiknya gunakan tenaga dorongan untuk memotong serat kayu. araha ke belakang murni hanya untuk mengambil posisi semula.

Description: http://lh4.ggpht.com/_Szl75vM1nRc/R3ckmw39kMI/AAAAAAAAAKs/IxNU4j_TGcs/s800/Gergaji.jpg


Membelah Kayu


Secara teknik ini lebih ringan daripada memotong kayu karena proses utamanya adalah memisahkan ikatan pori-pori kayu. Mata gergaji berbentuk lebih miring dengan sudut tertentu.

Untuk kestabilan pembelahan benda kerja sebaiknya diikat dengan sebuah 'clamp' ke meja kerja atau bangku kerja. Posisi kuku ibu jari sama dengan proses pemotongan kayu.


Sudut gergaji.


Menggunakan gergaji potong paling ideal berada pada sudut 45 derajat dan gergaji belah pada posisi 60 derajat untuk hasil terbaik.

 Description: http://lh3.ggpht.com/_Szl75vM1nRc/R3evqg39kXI/AAAAAAAAAME/3clUtADkhjY/s800/Geergaji%20tangan.jpg



Gergaji  Mesin




Jig Saw


Description: http://www.machinemart.co.uk/images/library/product/huge/06/060118610.jpg

Jig Saw seringkali disebut gergaji ukir, karena memang jigsaw adalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk memotong atau menggergaji (kebanyakan kayu) dengan bentuk apa saja mulai dari bentuk kurva yang melengkung-lengkung hingga yang lurus-lurus. Jadi kelebihan Jigsaw adalah dapat memotong dengan pola yang tidak lurus karena gergaji lain rata-rata hanya bisa memotong lurus-lurus saja.

Bentuknya kecil dan dapat dipegang dengan satu tangan. Mata gergajinya bergerak bolak-balik (naik-turun). Mesin gergaji ini umumnya memiliki pisau gergaji dengan panjang antara 300 mm sampai 900 mm dengan ketebalan 1,25 mm sampai 3 mm dengan jumlah gigi rata-rata antara 1 sampai 6 gigi iper inchi dengan material HSS. Karena gerakkan yang bolak-balik, maka waktu yang digunakan untuk memotong adalah 50%.


Circular Saw


Description: http://www.machinemart.co.uk/images/library/product/huge/06/060112040.jpg

Ini merupakan salah satu jenis mesin perkakas yang kadang disebut Arm Saw. Pada mesin gergaji jenis ini, proses pemotongan dilakukan dengan kondisi benda kerja tetap, blade atau alat potongnya berputar pada sumbu horizontal dengan kecepatan tertentu untuk menghasilkan kecepatan pemotongan, kecepatan pemakanan juga dihasilkan dari gerakan mendatar dari perkakas potong, ini dihasilkan dengan mendorong handle pemakanan yang terikat pada rumah spindle.

Diameter piringan gergaji dapat mencapai 200 sampai 400 mm dengan ketebalan 0,5 mm dengan ketelitian gerigi pada keliling piringan memiliki ketinggian antara 0,25 mm sampai 0,50 mm. pada proses penggergajian ini selalu digunakan cairan pendingin. Toleransi yang dapat dicapai antara kurang lebih 0,5 mm sampai kurang lebih 1,5 mm.


Macam jenis gergaji kayu log


Macam jenis gergaji yang akan digunakan untuk membelah kayu bulat dan penyelesaian selanjutnya, akan sangat ditentukan oleh ketersediaan modal, bahan baku dan kualitas produk yang akan dihasilkan. Terdapat beberapa tipe gergaji, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya yaitu kemampuannya, kecepatan kerjanya, hasil irisannya, banyak sedikitnya serbuk gergaji yang terbuang dan mudah tidaknya pemeliharaan atau perawatannya.


A. Gergaji Tunggal Bolak-balik

Gergaji tipe ini adalah gergaji manual yang semula digunakan orang untuk memotong atau membelah kayu bulat dengan digerakkan oleh tangan manusia, yang kemudian diberi mesin atau digerakkan oleh mesin. Karena digerakkan oleh mesin, gergaji ini membelah jauh lebih cepat daripada tangan manusia. Gergaji ini membelah secara horisontal, bergerak di antara dua tiang atau pilar besi yang besar.

Gergaji tipe ini mampu membelah kayu bulat dari berbagai diameter, dari yang kecil sampai yang besar, atau tidak ada batasan diameter kayunya. Hasil irisannya kasar. Gergaji tipe ini sudah banyak ditinggalkan orang karena terlalu lambat, dibandingkan dengan gergaji tipe lain.


B. Gergaji Bundar

Gergaji tipe ini berbentuk piringan yang rata, bundar, dengan gigi-gigi berada di bagian tepi piringan. Piringan dibuat dari besi bercampur baja dengan suatu lubang di pusatnya untuk tempat masuk sumbu penggerak. Sumbu ini dihubungkan dengan mesin atau motor penggerak. Gergaji dipasang pada posisi vertikal. Kayu bergerak di atas suatu meja kerja yang posisinya lebih tinggi dari pada sumbu penggerak gergaji.

Gergaji ini memotong atau membelah jauh lebih cepat daripada gergaji bolak-balik, karena gergaji ini terus berputar pada satu arah. Hasil irisan kasar dan serbuknya jauh lebih banyak daripada serbuk yang terjadi pada gergaji bolak-balik. Kelemahannya iyalah bahwa diameter kayu yang dapat dibelah terbatas. Diameter gergaji terbesar yang masih layak digunakan 150 cm. Dengan diameter sebesar ini tebal bilah gergaji mencapai 5 mm dan tebal kayu yang hilang menjadi serbuk bisa satu sentimeter atau bahkan lebih, yang berarti pemborosan kayu.


C. Gergaji Pita

Disebut demikian karena gergaji atau bilah gergajinya berbentuk pita tipis yang lebar dengan gigi-gigi gergaji terdapat pada salah satu pinggirnya. Bilah berbentuk pita tipis ini kemudian disambungkan (dengan cara dilas) ujung-ujungnya. Bilah gergaji ini melilit pada dua roda besi yang diberi suatu jarak antara keduanya, umumnya tersusun pada posisi vertikal.

Gergaji tipe ini banyak kelebihan atau keuntungannya. Bilahnya yang tipis menjadikan kayu yang hilang sebagai serbuk sangat sedikit, hasil irisan halus dan diameter kayu yang dibelah tidak terbatas, baik kecil maupun besar atau di atas satu meter.


D. Gergaji Ram

Gergaji ram yang umum digunakan adalah gergaji bolak-balik rangkap banyak. Untuk gergaji yang besar bisa sampai rangkap 40, atau ada 40 bilah gergaji dengan jarak bilah satu inci. Gergaji ini biasanya digunakan untuk menggergaji bentuk balok.

Keuntungan dari gergaji ram adalah presisi yang lebih tinggi dibanding gergaji pita dan bundar dan ongkos buruh yang rendah. Kekurangannya adalah bahwa kayu tidak dapat dibolak-balik. Pada kayu yang cacat kayu ini disebet dan digergaji dahulu beberapa kali sehingga diperoleh bentuk balok yang bebas cacat, baru digergaji dengan menggunakan gergaji ram.


E. Gergaji Rantai / Chainsaw

Gergaji ini digunakan untuk menebang pohon atau memotong batang pada arah melintang, jadi bukan untuk membelah kayu bulat. Gergaji dapat ditenteng ke mana-mana.

Apabila gergaji ini dipaksakan untuk membelah kayu bulat, tiga kerugian akan diperoleh, pertama, irisan tidak dapat lurus, karena lintasan pembelahan oleh gergaji digerakkan oleh tangan manusia; kedua, permukaan irisan sangat kasar; ketiga, kayu yang hilang menjadi serbuk sangat banyak, dapat mencapai satu sentimeter.


http://id.wikipedia.org/wiki/Gergaji dikunjungi 5, mei 2015

http://bukukekal.blogspot.com/2014/06/beragam-jenis-gergaji-dan-cara.html dikunjungi  5, mei 2015

http://visikomp.com/pt-jelutung-jumbo-jaya/kayu/macam-jenis-gergaji-kayu-log dikunjungi 5, mei 2015

»»  Baca Selengkapnya...

Budaya Dalam Desain Sektsel


Perkembangan dunia usaha terutama pada industri mebel di Indonesia semakin pesat dan sudah mencapai masa kejayaan, dimana berbagai jenis produk saat ini dapat kita jumpai memasuki pasar dalam negeri maupun mancanegara dalam skala kecil atau skala besar sehingga dalam proses produksinya dituntut menggunakan peralatan canggih untuk menjabarkan desain rumit yang berkualitas tinggi mengikuti perkembangan zaman, ilmu dan teknologi.


Dalam setiap perkembangan dan kemajuan usaha bidang mebel dituntut dapat menyesuaikan dengan situasi dan kondisi pada setiap tahapan dan perkembangan proses produksi dengan pola desain yang disesuaikan dengan keinginan selera para konsumen, dimana tuntutan kebutuhan manusia bukan hanya tuntutan terhadap selera saja namun juga berkaitan dengan aspek estetika tetapi juga berupaya memenuhi tuntutan fungsional


Semakin berkembangnya desain rumah dewasa ini banyak pula desain-desain mebel yang baru untuk memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan bentuk rumah, dewasa sekarang ini banyak sekali rumah dengan desain minimalis karena simple, tapi dalam hal lain karena sempitnya lahan untuk membangun rumah untuk itu rumah-rumah minimalis sering banyak ruang yang tidak di sekat dengan alasan agar rumah terlihat lebih luas, oleh karena itu perlunya sebuah sekat ruang agar tetap terlihat luas tetapi tidak tembus pandang ke tempat lainnya.


Sketsel

Sketsel adalah pembatas ruangan yang didesain untuk mudah dipindah, atau dirubah. Biasanya sketsel dapat dilipat untuk memudahkan penyimpanan. Terdapat berbagai ukuran sketsel, tergantung keperluan. Demikian juga bahan pembuatannya.

Sketsel klasik biasanya terbuat dari rangka kayu, yang dihias dengan berbagai ukiran dan ornamen. Namun sketsel modern menggunakan berbagai bahan seperti rotan, fiber, alumunium, plastik dan lain sebagainya. Desain dan motif yang digunakan pun beragam. Dari lukisan, ukiran, etnik hingga bentuk abstrak.
Citra Budaya Nusantara Dalam Sketsel

Dalam desain modern  citra sebuah sketsel muncul ketika nilai ekonomis dan fungsionalnya muncul, sehingga ini bias mengakibatkan selera yang jelek terhadap nilai budaya didalam desain sketsel, karena hanya untuk memenuhi nilai ekonomis dan fungsionalnya aja.

Sketsel mempunyai citra tertentu jika didesain dengan karakteristik tertentu mulai dari bahan, cara pengolahan hingga finishing, hal ini didukung juga dengan budaya yang masuk dari suatu golongan masyarakat didalam desain tersebut. Ini akan bias menambah keanekaragaman desain sketsel.

Ide yang digali untuk desain sketsel agar dapat memberi citra budaya dapat dilakukan mulai dari pemilihan bahan, pengolahan, teknik finishing dan sampai eksplorasi bentuk dan desain, hal ini akan lebih memberi citra budaya yang kental terhadap desain sketsel dari pada hanya memasukan beberapa bentuk etnik untuk mellengkapi sebuah desain.

Pada akhirnya sketsel akan muncul dengan desain baru yang sesui dengan perkembangan zaman dan mempunyai nilai budaya nusantara atau etnik yang kental.
»»  Baca Selengkapnya...

Saturday, August 15, 2015

Waktu sedang subur-suburnya membuat fiksi, cerita pendek maupun novelet semasa duduk di bangku SMA dan berlanjut di perguruan tinggi, apa yang saya lakukan benar-benar otodidak, tanpa mengenal teori. Bahkan, saya tidak paham istilah 5W 1H. Belakangan saat saya kuliah, saya baru mengenal 5W 1H, yakni kependekan dari who, what, where, when, why, how. Ini adalah rumus lawas dari novelis Rudyar Kipling.

Saat menjadi jurnalis, saya berdisiplin diri dengan 5W 1H ini, terutama saat menulis “lede” (ada yang menyebutnya “lead”) berita, yakni satu paragraf (atau dua paragraf) pembuka berita. Dalam kurang-lebih 35-40 kata, saya harus menyisipkan 5W 1H ini. Itu dalam menulis berita.

Bagaimana 5W 1H ini dalam mengembangkan cerita? Saya punya pengalaman sendiri, yang jauh dari teori manapun karena saya tidak mengenalnya. Saat saya mengikuti pendidikan jurnalistik di harian Kompas, sebelum diterjunkan ke lapangan, oleh guru saya diajarkan formula 5W 1H dalam bahasa Inggris sebagai berikut:

    Who is it about? = tentang siapa?

    What happened? = apa yang terjadi?

    Where did it take place? = dimana peristiwa terjadi?

    When did it take place? = kapan peristiwa terjadi?

    Why did it happen? = mengapa hal itu terjadi?

    How did it happen? = bagaimana hal itu terjadi?

Yang saya maksud 5W 1H (who, what, where, when, why, how) dalam mengembangkan ide cerita, bukan menjejalkan rumus kuno Rudyard Kipling ini ke dalam tubuh cerita fiksi yang saya buat, baik itu cerpen ataupun novel, sebagaimana menulis berita langsung. Akan tetapi, saya mengembangkan 5W 1H semata-mata untuk mengembangkan ide cerita.

Ada seorang novelis kontemporer Amerika, saya lupa namanya (tapi Insya Allah saya coba menelusur kembali nama ini). yang mencontohkan secara baik 5W 1H ini dalam mengembangkan ide cerita. Adapun ide cerita yang dicontohkannya tidak lain sebuah pertanyaan: mungkinkah seorang presiden adalah pelaku pembunuhan berantai?

Sederhananya begini jika 5W 1H ingin digunakan untuk mengembangkan ide cerita;

    Who: siapa presiden itu, siapa saja korban pembunuhannya?

    What: apa yang dilakukan presiden itu sesungguhnya

    Where: dimana saja peristiwa pembunuhan itu terjadi?

    When: kapan peristiwa itu terjadi, masa lalu atau masa yang akan datang?

    Why: mengapa presiden itu melakukan pembunuhan berantai?

    How: bagaimana cara presiden membunuh para korbannya satu persatu?

Ini cara sederhana mengembangkan ide cerita berdasarkan rumus Rudyard Kipling yang sebenarnya biasa digunakan secara ketat dalam penulisan berita langsung (straight news). Dari rangkaian pertanyaan itu, saya bisa leluasa merumuskan cerita dengan plot, karakter, setting, dan orientasi berdasarkan jawaban-jawaban atas pertanyaan itu.

Sebelumnya saya mengatakan, cara sederhana mengembangkan ide cerita berdasarkan rumus Rudyard Kipling ini bisa dirumuskan lebih jauh dengan mengembangkan pertanyaan-pertanyaan pendukung atau tambahan yang memperkuat ide/gagasan utama cerita. pPda intinya, semua pertanyaan dirinci untuk diverifikasi dan dicari jawabannya sendiri.

Inilah sebagian formula pertanyaan tambahan/pendukung itu:

    How many: berapa jumlah orang yang jadi korban pembunuhan

    Who else: siapa saja mereka itu, korban-korban lainnya

    What time: kapan dan jam berapa mereka dibunuh

    How much: berapa dollar biaya untuk membunuh, berapa uang yang dirampok

Itu contoh kecil saja. Anda bisa mencari contoh lainnya, cukup menggunakan formula pertanyaan bahasa Indonesia saja. Misalnya bagaimana cara presiden itu membunuh? apakah dengan pola yang sama, katakanlah seluruh korban dicekik? jam berapa sang presiden melancarkan aksi mautnya? dimana biasanya pelaku mengincar korban? bagaimana reaksi pelaku seusai membunuh? Dan seterusnya…

Nah, ketika pertanyaan utama dan pertanyaan tambahan/pendukung sudah dirumuskan dan sudah dicari jawabannya, tentu saja akan membentuk semacam puzzle yang kelak harus disusun menjadi sebuah cerita yang utuh. Ini bagian tersulit dalam merancang dan mengembangkan cerita. Tetapi dengan bantuan pertanyaan demi pertanyaan di atas, menyusun puzzle rasanya akan jadi lebih mudah.
»»  Baca Selengkapnya...

Cara Meningkatkan Kreativitas Siswa




Guru Aktif dan kreatif pasti diinginkan oleh setiap siswa. Siswa merasa senang dan nyaman belajar di sekolah tanpa ada yang membebani. Menurut pengalaman teman penulis waktu masih duduk di bangku sekolah, kalau ada sebagian guru menyampaikan materinya kurang meyakinkan, lebih-lebih tidak kreatif. Biasanya, tidak dapat merangsang siswa dengan bentuk apapun. Maka, kecendrungan siswa lebih senang mencari sensasi baru sekedar untuk menghilangkan rasa jenuh. Salah satunya dapat di lakukan dengan membaca buku selain materi, laiknya buku novel yang bersitus porno, berbicara dengan temannya dengan suara tidak nyaring. Tragisnya, kadang siswa mendahulukan tidur dari pada mendengarkan.Asumsi siswa, mengapa harus mendengarkan penjelasan Guru. Jika pada akhirnya keterangannya masuk lewat telinga kanan, keluar ketelinga paling kiri.

PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN KREATIFITAS SISWA

Setiap orang memiliki potensi untuk melakukan aktifitas yang kreatif. Setiap siswa baru yang memasuki proses belajar, dalam benak mereka selalu diiringi dengan rasa ingin tahu. Pada tahap ini guru diharapkan untuk merangsang siswa untuk melakukan apa yang dinamakan dengan learning skills acquired, misalnya dengan jalan memberi kesempatan siswa untuk bertanya (questioning), menyelidik (inquiry), mencari (searching), menerapkan (manipulating) dan menguji coba (experimenting).Kebanyakan yang terjadi di lapangan adalah aktifitas ini jarang ditemui karena siswa hanya mendapatkan informasi yang bagi mereka adalah hal yang abstrak. Rasa ingin tahu siswa harus dijaga dengan cara memberikan kesempatan bagi mereka untuk melihat dari dekat, memegangnya serta mengalaminya.
Akhir-akhir ini, banyak hasil kreatifitas yang inovatif yang diciptakan para pelajar dan kemudian mereka meraih penghargaan di tingkat internasional. Antara lain, ada siswa yang meneliti tentang manfaat kulit kacang, membuat alat pemisah sampah yang terdapat di sungai, menciptakan bra penampung ASI, dan sebagainya. Para guru dinilai punya andil besar dalam mengembangkan daya kreatifitas siswa melalui proses pembelajaran.
Praktisi pendidikan Arief Rachman menilai, kreatifitas dikembangkan dari proses pembelajaran yang tepat bukan dari materi-materi kurikulum, tapi bagaimana guru menciptakan proses pembelajaran di dalam kelas agar anak senang bertanya, suka meneliti, dan senang menciptakan.
Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa seorang guru diharapkan mampu memberikan kesempatan bagi siswa untuk mendemontsrasikan perilaku yang kreatif. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kreatifitas siswa antara lain :
  • Guru menghargai hasil-hasil pikiran kreatif siswa
  • Guru respek terhadap pertanyaan, ide dan solusi siswa yang tidak biasa (unusual)
  • Guru menunjukkan bahwa gagasan siswa adalah memiliki nilai yang ditunjukkan dengan cara mendengarkan dan mempertimbangkan. Pada tataran ini, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan kepada orang lain.
  •  
Disain Kreatif dalam Perencanaan Belajar

Pembelajaran kreatif yang membuat siswa mengembangkan kreativitasnya. Itu berarti bahwa pembelajaran kreatif itu membuat siswa aktif membangkitkan kreativitasnya sendiri.
Mengembangkan kreativitas siswa dalam pembelajaran berarti mengembangkan kompetensi memenuhi standar proses atau produk belajar yang selalu terbarukan.  Di sini diperlukan strategi agar siswa mampu menghasilkan gagasan yang baru, cara baru, disain baru, model baru atau sesuatu yang lebih baik daripada yang sudah ada sebelumnya.
Segala sesuatu yang baru itu muncul dengan pemicu, di antaranya, karena tumbuh dari  informasi yang baru, penemuan baru, teknologi baru, strategi belajar yang baru yang lebih variatif, sistem kolaborasi dan kompetisi yang baru, eksplorasi  ke wilayah sumber informasi baru, menjelajah forum komunikasi baru, mengembangkan stategi penilaian yang baru yang lebih variatif.
Yang lebih penting dari itu adalah melaksanakan perencanaan belajar dalam implementasi belajar kegiatan sebagai proses kreatif dan menetapkan target mutu produk belajar sebagai produk kreatif yang inovatif.
Indikator kreativitas dalam perencanaan belajar jika guru menetapkan target-target berikut:
  • proses pembelajaran dirancang untuk membangun pengalaman belajar yang baru bagi siswa.
  • proses pembelajaran dirancang agar siswa memperoleh informasi terbaru.
  • proses belajar dirancang sehingga siswa dapat mengembangkan pikiran atau ide-ide baru.
  • proses belajar dapat mengasilkan produk belajar yang berbeda dari produk sebelumnya.
  • produk belajar diekspersikan dan dikomunikasi melalui media yang kreatif.
Memperhatikan harapan-harapan itu, maka mempersiapkan perangkat rencana pembelajaran untuk mengembangkan kreativitas siswa merupakan sebuah keniscayaan baru dalam sistem pengajaran kita.

Mengembangkan kreativitas dalam pembelajaran

Secara generik  mengembangkan kreativitas  siswa dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai  pengkondisian atau membangun iklum yang memicu berkembangnya kemampuan berpikir dan berkarya. Landasannya adalah menguasai pengetahuan dan menerapkan ilmu pengetahuan dalam bentuk keterampilan terbaik.
Kreativitas itu merupakan produk pada level berpikir tertinggi. Itu sebabnya, teori Bloom yang baru  menempatkan  to create atau berkreasi menjadi bagian penting penyempurnaannya sehingga ranah kognitif tidak diakhiri dengan evaluasi, melainkan kreasi.
Untuk mengembangkan siswa yang kreatif diperlukan guru-guru yang memiliki kompetensi sebagai berikut:
  • berpengetahuan tentang karakater dan kebutuhan siswa kreatif.
  • terampil mengembangkan  kemampuan berpikir tingkat tinggi.
  • terampil mengembangkan kemampuan siswa memecahkan masalah.
  • mampu mengembangkan bahan ajar sehingga  menantang siswa lebih kreratif.
  • mengembangkan strategi pembelajaran individual dan kolaboratif.
  • memberi toleransi dan memberi kebebasan sekali pun hal itu tidak dikehendakinya jika ternyata prilaku berbeda itu menghasilkan produk belajar yang lebih kreatif.
Di samping kebutuhan kompetensi guru,  pengembangan kreativitas siswa melalui pembelajaran memerlukan iklim atau kultur yang menunjang. Ada kebiasaan-kebiasaan yang baik yang guru tumbuhkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prilaku siswa kreatif tidak selalu seperti prilaku yang guru harapkan sehingga sering terjadi guru tidak menujang tumbunya kreativitas siswa.
Menurut hasil studi Utami Munandar (1997) ciri-ciri siswa kreatif adalah:
  • terbuka terhadap pengalaman baru.
  • kelenturan dalam sikap
  • kebebasan dalam ungkapan diri
  • menghargai fantasi
  • minat dalam kegiatan kreatif.
  • memiliki tingkat kepercayaan diri terhadap gagasan sendiri.
  • mandiri dan menunjukkan inisiatif.
  • kemandirian dalam memberi pertimbangan.
Di samping sifat tersebut dilihat dari  pengalaman penulis  mengajar, siswa kreatif memiliki sifat-sifat yang berani sehingga kadang-kadang berprilaku berani menentang pendapat, menunjukkan ego yang kuat, bertindak semau gue, menunjukan minat yang sangat kuat terhadap yang menjadi perhatiannya namun pada saat yang berbeda mengabaikannya, memerlukan kebanggaan atas karyanya. Sifat-sifat tersebut sering bertentangan dengan yang guru harapkan.
Guru mengharapkan siswa sopan, rajin, ulet, menyelesaikan tugas sesuai dengan yang guru targetkan, bersikap kompromis, tidak selalu bertentangan pendapat dengan guru, percaya diri, penuh energi, dan mengingat dengan baik.
Karena ciri anak berbakat dengan sifat-sifat siswa yang guru kehendaki berbeda, maka sering terjadi prakarsa kreatif siswa tidak mendapat dukungan guru.
Salah satu model pengembangan kreativitas adalah menggunakan pertanyaan untuk menantang proses berpikir level tertinggi sesuai dengan konsep mengembangkan ide-ide kreatif  dan karya kreatif dan inovatif. Untuk mengembangkan kecakapan ini guru dapat menggunakan berbagai pertanyaan, seperti:
  • Ada ide baru?
  • Setelah memahami konsep ini apakah Anda memiliki ide baru?
  • Setelah memperhatikan cara kerja untuk menyelesaikan tugas itu, adakah proses yang dapat kita sempurnakan sehingga prosesnya menjadi lebih baik?
  • Memperhatikan contoh-contoh itu, apakah ada yang dapat kita sempurnakan sehingga akan menjadi lebih baik?
Pertanyaan itu akan lebih variatif manakala disesuaikan profil kreatifitas siswa.
Profil individu imajinif (imagine) dapat dikembangkan dengan menggunakan model pertanyaan berikut:
  • Setelah membaca itu, adakah sesuatu yang hidup dalam hayalanmu?
  • Setelah melihat percobaan yang unik itu, adakah ide baru yang hendak kamu wujudkan?
  • Bisakah kalian rumuskan gagasan baru yang menurut kalian berbeda dengan yang telah kalian pelajari.
Profil individu penanam modal (invest) dapat dipicu dengan model pertanyaan berikut:
  • Itulah yang dilakukan oleh temanmu dari sekolah lain. Selanjutnya, keunggulan seperti apa yang harus dapat kita wujudkan? Bagaimana prosesnya dan seperti apa hasil yang ingin kita buat?
  • Bisakah kita menghasilkan yang lebih baik daripada yang dapat dilakukan oleh kelas lain?
  • Apa yang dapat kita lakukan agar kita bisa selesai lebih cepat dan lebih baik, kalian punya ide?
Profil individu pembaharu (improve) dapat dipicu dengan model-model pertanyaan berikut:
  • Perhatikan hasil karya itu, apa yang masih dapat kita kembangkan agar karya itu menjadi lebih baik.
  • Apakah kamu punya cara untuk mengkomunikasikan karya itu supaya jauh lebih menarik perhatian orang-orang?
  • Dapatkan kamu sempurnakan alat itu lebih kuat dan orang lebih mudah menggunakannya?
  • Bisakah kamu menyelesaikan tantangan itu lebih cepat daripada yang dilakukan orang-orang?
  • Bisakan kita jamin bahwa usaha itu tidak akan  gagal, bagaimana rencananya?
Profil pengeram ide (incubate) dapat dipicu dengan model pertanyaan berikut:
  • Apakah kamu yakin bahwa kegiatan itu akan lebih efektif, apa kelebihan ide yang akan kamu terapkan?
  • Siapakah sebaiknnya yang akan kamu libatkan?
  • Bagaimana mereka haru bekerja?
  • Keunggugulan apa yang akan benar-benar kalian wujudkan?
Beberapa model pertanyaan itu dapat terus ditingkatkan kesulitannya sejalan dengan berkembangnya kebiasaan baik siswa yang selalu berusaha untuk mendapatkan proses yang lebih baik dengan hasil yang lebih baik lagi.

»»  Baca Selengkapnya...